Persoalan single
parent seringkali dikaitkan dengan perasaan kehilangan figur ayah atau ibu.
Single parent dapat disebabkan karena perceraian maupun kematian. Anak cenderung
merasa dirinya sendiri, dan merasa berbeda dengan teman sebayanya yang lain.
Evaluasi negatif atas perpisahan orang tua membuat remaja kurang maksimal dalam
memahami kelebihan dan kekurangan dirinya, penilaian negatif tentang diri, dan
merasa pesimis akan masa depan. Oleh karenanya, perlu adanya penanganan melalui
support group therapy dimana remaja dapat saling mendapat masukan dan
dukungan dari orang lain yang mengalami masalah yang sama. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas support group therapy
dalam meningkatkan konsep diri remaja dari keluarga single parent.
Penelitian ini
berjenis eksperimen kuasi, yaitu dengan desain pretest post test one group
design. Teknik sampling yang digunakan adalah non random. Sampel penelitian
diambil dari tiga sekolah dengan karakteristik yang berbeda, yaitu STM (SMK
PGRI 3), SMEA (SMK Muhammadiyah 2), dan SMAN 1 Batu. Sedangkan analisa data
yang dipakai adalah statistik non parametrik, two related sample T-test dengan bantuan program SPSS versi 13.0 for
windows.
Hasil analisis data
menunjukkan ada peningkatan konsep diri pada kelompok subyek. Hal ini
ditunjukkan pada hasil uji beda non parametrik pre-test dan post test dengan
tingkat signifikansi 0,001 yang mana lebih kecil dari 0,05 sehingga dikatakan signifikan (H1 diterima)
yang bermakna ada perbedaan antara hasil pre test dan post test pada kelompok
subyek setelah diberikan support group therapy. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa support group therapy efektif dalam meningkatkan konsep diri
remaja dari keluarga single parent. Kenaikan konsep diri dikarenakan
support group therapy mampu mengajak subyek untuk dapat membuka diri, mengenali
dan menerima segenap kelebihan dan kekurangan diri serta mengoptimalkan potensi
yang ada dalam diri subyek untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan
meningkatkan kepercayaan diri.
Penelitian ini merupakan satu bentuk terapi yang digunakan untuk mengembalikan kepercayaan diri anak-anak yang mengalami trauma akan kehilangan salah seorang atau kedua orang tua. Orang tua adalah figur yang wajib dimiliki oleh anak dalam perkembangannya menapaki masa demi masa kehidupan. Jika salah satu atau bahkan keduanya hilang (meninggal atau berpisah), akan memberikan dampak psikologis pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar